Kembalinya Pluto – Pluto adalah planet kerdil yang dulunya adalah anggota planet Bima Sakti Galaxy. Pada tahun 2006, Pluto dikeluarkan ‘dari barisan planet yang mengorbit matahari’ sejak banyaknya Kejadian Meteor Jatuh. Pada saat itu, Uni Internasional Astronomi (IAU) menganggap bahwa Pluto ini tidak memenuhi persyaratan yang diperlukan sebagai planet, teman. Alasannya, sebuah planet harus memiliki tingkat keparahan yang cukup besar di tubuh Anda untuk “membersihkan orbit”. Dalam hal ini, ternyata tingkat keparahan planet tetangga alias Neptunus mempengaruhi aktivitas planet orbit Pluto.
Selain itu, planet Pluto juga membagi orbitnya dengan sabuk Kuiper. Nah, untuk itu, sejak itu, negara Pluto menjadi planet kerdil. Pluto ditemukan pada tahun 1930 dan awalnya diindikasikan sebagai planet kesembilan matahari. Setelah 1992, negara bagian planet diinterogasi setelah para astronom menemukan sabuk Kuiper, lingkaran benda di luar Neptunus, yang mencakup Pluto dan benda-benda lainnya. Pada 2005, Eris, yang massanya 27% lebih tinggi dari Pluto, ditemukan.
International Astronomy Association (IAU) mengeluarkan definisi resmi “Planet” untuk pertama kalinya pada tahun 2006. [15] Pluto tidak setuju dengan definisi ini dan ditransfer ke “Planet Planet” yang baru saja dilakukan, lebih tepatnya plasoid. [16] Beberapa astronom percaya bahwa Pluto masih dianggap sebagai planet [17] [18] [19].
Mulai Resmi Kembalinya Pluto Dalam Deretan Planet
Pluto, sampai sekarang, tahu lima satelit: Caronte (yang terbesar; dalam diameter setengah diameter Pluto), Styx, Nix, Kerberos dan Hydra. [20] Pluto dan Charon kadang-kadang dianggap sebagai sistem biner karena lampu orbitnya berada di antara kedua objek ini. [21] IAU belum membuka definisi planet biner, dan Charon secara resmi dinyatakan sebagai satelit Pluto.
Pada 14 Juli 2015, cakrawala baru menjadi kendaraan pertama yang terbang melampaui Pluto. [23] [24] [24] [26] NASA berencana untuk melakukan pengukuran rinci dan mengambil foto Pluto bersama dengan satelit mereka menggunakan kendaraan cakrawala baru.
Sesi keenam Majelis Umum Astronomi Internasional (IAU) yang suka memainkan permainan sbobet casino online pada hari Kamis, memutuskan untuk mengubah keadaan Pluto sebagai planet. Majelis mengatakan bahwa Pluto tidak akan layak disebut planet karena profil orbit memotong bidang Neptunus atau tidak pada album yang sama dengan bidang planet lain di sabuk Kuiper.